motivasi diri

Catatan harian seorang wanita di Wuhan yang bikin terharu

Holla dear✨ apa kabar? Sebelumnya. Assalamualaikum Wr. Wb. Masih semangatkah untuk selalu update berita terbaru? Seomag semangat terus yah untuk updat, jangan sampe ketinggalan berita-berita updatenya nih. Sekarang aku mau bahas berita yang saat ini membooming, masih tentang Covid-19 yah guys.

Aku ada sedikit cerita yang sangat mengharukan nih guys, datangnya cari kota Wuhan di China. Kita semua tau bahwa kota ini ada kota pertama yang terinfeksi Covid-19, dan sudah ribuan warganya meninggal dunia akibat virus ini. Dan ada salah satu mahasiswi di Wuhan yang menuliskan buku diary sebelum akhirnya dia meninggal karna virus yang sangat berbahaya ini. Dan dicari tersebut juga sempat mendapatkan banyak simpati dari warga net. Bagaimana kah isi dari diary tersebut. Happy reading guysï’›

26 Januari : Ibu menelpon, berkata rumah sakit tempatnya di rawat merujuknya ke Jinyintan (rumah sakit khusu untuk penyakit menular). Aku tak yakin ini adalah kabar berita yang baik.

28 Januari : Ibu sudah pergi (meninggal), jangan balas, jangan juga sukai unggahan ini. Aku sedang dalam keadaan buruk.

29 Januari : Menunggu ayah menyelesaikan CT scan dan tak tahu berapa lama ini akan memakan waktu. Rasanya ini moment aku sangat tidak berdaya selama hidupku. Ini lebih buruk dari patah hati. Tapi aku harus menghadapinya hingga akhir.

2 Februari : Membantu ayah periksa ke rumah sakit hari ini seperti yang aku lakukan ketika menemani ibuku pada 24 Januari kemarin. Saat itu, hari tengah hujan lebat.

(Aku harap aku memiliki kesempatan terakhir yang cukup baik dengannya. Hari ini gerimis dan ayah menyuruh aku menjauh darinya dan berkata padaku untuk tidak mengunjunginya lagi karena Corona)

4 Februari : Aku memimpikan ibu. Dia tidak ada dalam mimpi tapi aku tetap mencarinya dan bertanya kepada setiap orang “Apakah kau melihat ibuku? Dimana ibuku?

Kemarin

Gagal pernafasan adalah cara yang begitu kejam untuk mati. Ibu, maukah kamu membawa ayah ke surga di mana dia bisa bernapas dengan bebas? Dan jangan khawatir denganku. Hari ini aku minta ayah untuk mengingat wajahku, suaraku.

Waktu aku masih kecil, kamu berkata jika aku tersesat, kamu akan datang untuk menemukanku dan dengan tanda lahir di tubuhku, kamu akan tahu aku adalah anakmu. Aku tahu ketika kita bertemu lagi, kamu akan langsung mengenaliku.


20 jam yang lalu : Ayah, aku kehilanganmu. Engkau pergi untuk bertemu dengan ibu. Dan aku aku menyusul kalian. Kita akan pulang bersama.

12 jam yang lalu : Aku sangat takut, aku juga terinfeksi.