Caca's blog

Hi dear. Selamat weekend. Sebelumnya, assalamualaikum Wr. Wb dlu yah temen-temen udah ada renaca kemana nih buat next holiday? Yang masih bingung, simak yuk dengan baik tempat holiday yang sangat rekomended ini happy reading guys

Masih di daerah Sukabumi yah, tempat surganya wisata alam kali ini aku mau share tempat wisata di dataran tinggi nih, kira-kira apa yah..?? Yang jawab bukit, bener. Yang jawab tebing, bener juga. Yang lebih tepatnya wisata ini di namakan Karang Numpang. Wisata ini mulai di buka pada tiga tahun lalu, tepatnya pada tahun 2017, namun mulai hits pada bulan lalu, dan menjadi sasaran untuk para instragramnable, karna viewnya yang sangat bagus, dan wisata ini juga termasuk ke wisata kekinian di Sukabumi loh guys..朗

Jalur untuk menuju ke sini lumayan untuk menguji adrenalin kita nih, karna jalannya yang berbatu, berbelok, dan menanjak ini yang menjadikan tempat wisata ini sebagai penguji adrenalin. Tapi para traveler gausah khawatir nih, di sepanjang jalan kalian tidak akan merasa bosan, karna mata kalian akan disuguhkan dengan pemandangan pepohonan dan ilang-ilang yang sangat indah. Di pinggir jalan juga terdapat warung-warung kecil yang sengaja didirikan oleh para warga.

Di karang numpang ini juga menyediakan spot yang cukup bagus. Mulai dari batu karang yang menyerupai masjid, hiu, atap, goa, dan yang lainnya. Selain itu, di kawasan yang berdiri sekitar 12 hektar di bangun jembatan yang berbentuk hati dan sangat cocok untuk di jadikan spot terbaik karna viewnya langsung menghadap ke kota Sukabumi. Serta sawah yang hijau, pemukiman yang tersusun rapih, dan pegunungan yang mencolok, membuat mata tidak pernah lelah untuk menatap.

Objek wisata ini terletak di Kampung Legoknyenang, Desa Kujang, Kecamatan Gunung Guruh, Kabupaten Sukabumi, provinsi Jawa Barat. Dari jalur utama ruas jalan Mangkalaya-cisaat, traveller harus melewati jalan berbatu sekitar 1 kilo meter untuk mencapai puncak tersebut, dan bagi kalian para pengguna sepeda motor ataupun mobil pribadi, jangan khawatir, kendaraan yang kalian gunakan bisa menerobos jalur itu ko, tetapi pengecualian untuk pengendara mobil, usahakan kalian menggunakan mobil off-road yah, karena jalan yang menanjak dan berbatu.

Gimana nih traveller? Tertarik tidak untuk berkunjung ke tempat ini? Wahh aku yakin nih pasti tertarik banget yah. Oke deh sampe sini dulu aku share tempat wisata nya. See you next post❤️❤️

Assalamualaikum Wr. Wb. Halo happy weekday teman-teman siapa yang masih bingung nih weekend nanti mau kemana✋ aku mau rekomendasiin tempat wisata lagi nih, masih daerah Sukabumi yah. Kenapa si aku cerita wisata di Sukabumi terus? Banyak banget yah, ga ada abisnya juga nih tempat wisata? Wahh iya dong, karna Sukabumi terkenal dengan wisata yang sangat lengkap. Mulai dari wisata gunung, rimba, laut, pantai, sungai, sampai puluhan Curug dan air terjun yang berserakan di berbagai tempat. Sekarang aku mau bahas apa aja si Curug yang ada di salah satu kabupaten Sukabumi, tepatnya di Geopark Ciletuh. Oke cuss kita kepoin. Happy reading❤️

1. Curug Cimarinjung
                 Curug Cimarinjung sangatlah mempesona, karna pemandangan tebing yang berwarna merah kecoklatan, lengkap dengan tumbuhan hijau yang menempel di tebing air terjun membuat Curug Cimarinjung semakin menampakkan keindahannya, namun tempatnya sangat tersembunyi. Ketinggian Curug cimarinjung sekitar 50 meter. Warga setempat biasa menyebut curung Goong, mengapa di sebut demikian? Konon katanya pada hari-hari tertentu Curug tersebut mengeluarkan suara seperti gong, mitos mengatakan bahwa adanya gong peninggalan dari keraton gaib. Diatas Curug Cimarinjung terdapat 2 Curug yang bernama Curug Nyelempet dan Curug Dogdog. Akses jalan menuju Curug. Lokasi Curug ini berada di desa Ciwaru, kecamatan Ciemas, kabupaten Sukabumi, provinsi Jawa Barat. Waktu yang sangat tepat untuk mengunjungi tempat ini adalah saat debit air sedang tinggi.

2. Curug Sodong Kembar
                 Kenapa si Curug ini dimanain Curug Sodong Kembar? Karna sudah jelas Curug ini ada 2, dan mengapa ada kata Sodong? Karena ketika debit airnya menyusut, maka terlihat menyodong atau gua dalam bahasa daerah. Gua disini yang menjadi keistimewaan dari Curug tersebut, dan sangat tidak dianjurkan untuk tidak menelusuri gua ini tanpa pemandu wisata. Akses untuk menuju kesini juga cukup mudah, karna mobil yang kamu gunakan juga bisa mengakses tempat ini, kamu hanya perlu menuruni beberapa anak tangga dan jalan sedikit untuk bisa sampai di Curug ini. Jika kamu ingin berlama-lama di sini, pihak pengelola Curug juga menyediakan dua Pondok yang dekat dengan Curug. Letak Curug Sodong Kembar sama dengan Curug Cimarinjung, yaitu di desa Ciwaru, kecamatan Ciemas, kabupaten Sukabumi, provinsi Jawa Barat. Saat musim kemarau warna air di Curug ini berubah menjadi kecoklatan karena membawa lumpur dari sungai yang di lewati. Dan di sekitar Curug ini kamu akan sulit menemukan warung, jadi disarankan untuk membawa bekal dari rumah sebelum menuju ke Curug.

3. Curug Cikanteh
                 Dibanding dengan dua Curug yang di atas, Curug Cikateh merupakan Curug yang paling tinggi, dan letak nya masih sama di desa ciwaru. Untuk sampai di Curug ini, kamu bisa berjalan kaki sekitar 30 menit dari tempat kamu memarkirkan kendaraan, akses jalannya pun sudah rapih. Namun, trevell harus melewati hutan hujan tropis dan juga jalan setapak dan berbatu, selain itu di sebelah kiri dan kanan treveller, kamu akan di temanin dengan tanaman-tanaman liar khas tanaman hutan. Selain itu, traveler juga harus melewati sungai tanpa jembatan, wahh petualangan yang sungguh mengasyikkan. Yang menjadi daya tarik wisatawan adalah keindahan Curug dengan tiga tingkatan, dan akan membuat Anda betah berada di sini, hamparan alam yang sangat hijau membuat udara disini menjadi sangat sejuk, suara gemuruh air yang mengalir menegaskan bahwa Indonesia merupakan “Hamparan Tanah Surga”. Asal muasal Curug ini dinamakan Curug Cikanteh karena berasal dari nama sungai. Ketinggian Curug mencapai 60 meter.

Kira-kira yang mana nih yang bakal kalian kunjungi di weekend kali ini😍

Hallo guys, selamat sore. Dan assalamualaikum Wr. Wb. Apa kabar kalian, pembaca setia blog aku? Semoga sehat selalu, dan di berikan Rizki yang berlimpah yah buat holiday hehe. Kali ini aku bakal cerita salah satu kampung yang cukup unik. Okay happy reading

Kampung ini di sebut kampung Ciptagelar. Kenapa di sebut kampung ciptagelar? Ada yang tau ga alesannya? Nih yah aku bakal kasih tau asal-usul nama kampung ini. Pada awalnya kampung ini dinamakan Kampung Gede Kasepuhan Cipta Gelar, namun seiring berjalannya waktu, warga setempat menyebutnya Kampung Ciptagelar.

Kampung ini berdiri sejak tahun 1368, jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Berdiri di ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut dan memiliki suhu 20-26 derajat Celcius. Warga yang tinggal di kampung ini juga masih sangat kental dengan tradisi-tradisi adat, rumah-rumah adat, dan pakaian-pakaian, serta baju-baju adatnya. Warga di kampung ini juga mayoritas bekerja sebagai petani, tetapi ada sebagian juga yang bekerja sebagai pedagang, peternak, buruh, serta pegawai.

Mereka juga mempunyai ciri khas bagaimana cara mereka menanam padi, yaitu dengan menanam padi selama satu tahun sekali dan melihat tanda-tanda astronomi, dan mereka juga tidak menggunakan pupuk kimia, traktor, gilingan padi hingga menjual beras ataupun padi. Tradisi ini disebut serentaun, yaitu puncak kegiatan penanaman padi. Pada rangkaian acara ini juga dihadirkan berbagai macam kesenuan, mulai dari jipeng, topeng, angklung Buhun, wayang golek, ujungan, debus, dan pantun Buhun.

Masyarakat Ciptagelar juga sangat percaya bahwa manusia bertugas menjaga dan memelihara keseimbangan alam, dan Allah telah membuat seluruh alam semesta ini dengan sempurna. Adapun jika terjadi malapetaka, mereka menganggap karna ulah dari manusia itu sendiri.

Kampung ciptagelar di pimpin oleh seorang Abah, yang bernama Abah Ugi Sugriana Rakasiwi, dia menggantikan ayahnya yang bernama Abah Encup Sucipta yang biasa di sebut Abah Anom. Usia Abah Ugi masih terbilang cukup muda yaitu dibawah 40 tahun. Namun sebutan Abah ini seperti menjadi sebuah gelar yang di peruntukan untuk seorang pemimpin di desa ini.

Kampung Ciptagelar berada di wilayah Kampung Sukamulya, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Wilayahnya meliputi Kabupaten Lebak, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Sukabumi.

Wahh siapa nih yang penasaran dan mau Dateng ke kampung ciptagelar gelar ini, selain berlibur, traveler juga bisa sambil belajar menanam padi loh guys, seru banget kan. Yuk mari kita isi liburan kali ini dengan sesuatu yang bermanfaat. See you next post. I love you so much

Assalamualaikum Wr. Wb. Happy weekend guyss. Siapa yang bingung nih weekend kali ini mau kemana.. Nih aku rekomendasiin yah tempat wisata, ga jauh-jauh ko tempat nya. Happy reading

Bukit baros menjadi salah satu wisata kekinian di Sukabumi nih guys. Sudah dapat di pastikan yah kalau Sukabumi adalah kota yang sangat sejuk, dan tentu saja tempat wisatanya juga sejuk sekali, apalagi di Bukit Baros ini. Pada Awalnya tempat ini diciptakan hanya untuk pabrik keju saja, namun kemudian pada tahun 2017 dibuka untuk tempat wisata, tetapi mulai terkenal pada tahun 2019 lalu.

Di dalam lahan seluas 27 hektar ini sangat banyak fasilitas yang sangat menarik dan banyak juga aktifitas yang bisa dilakukan disini. Yang menjadi ciri khas tempat ini ada banyak pohon Pinus yang tumbuh disana, pohon Pinus yang menjulang dengan tegaknya dan daun yang melingkupi area yang membuat tempat ini sangat sejuk. Di sela-sela pohon juga berikan tempat untuk bersantai seperti jaringan tali, dan hemook, ada juga rumah pohon yang bisa kamu nikmatin dengan menggunakan tangga. Pihak pengelola juga menyuarakan kolam renang, kolam renang di sini cukup unik karena berbentuk angka delapan dan memiliki air yang dingin karena berada di atas bukit, dan juga tidak terlalu dalam sehingga anak-anak juga bisa berenang disini.

Spot foto disini juga sangat bagus. Salah satu ciri khas objek wisata ini adalah lokasi foto berupa benteng yang berwarna oranye dengan dinding batu dan diatasnya terdapat kastil. Disepanjang jalan menuju benteng terdapat payung-payung dan lampion-lampion yang digantung. Tidak jauh dari benteng juga ada sungai yang mengalir cukup deras dan dihiasi dengan bebatuan besar yang di cat dengan warna-warna yang sangat menarik.

Sekian. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. See you next post💚

Hallo Assalamualaikum Wr. Wb. temen-temen kembali lagi di blog aku, sekarang kita masih bahas wisata di Sukabumi yah.

Apakah generasi milenial tahu bagaimana petani zaman dulu mengolah padi menjadi beras? Jauh sebelum para petani menggunakan mesin penggiling padi, mereka menggunakan lesung untuk mengolah padi menjadi beras.  Apakah arti dari kata ‘Lesung’? Lesung atau dalam bahasa sunda di sebut lisung adalah alat yang digunakan oleh para petani untuk menumbuk padi menjadi beras.

Jika kalian penasaran bagaimana bentuk dari lesung tersebut, jangan khawatir, di Sukabumi sudah membuka tempat wisata yang bernama “Kampung Lisung Uyut”. Disana kalian akan diperkenalkan bagaimana bentuk dari lesung tersebut, selain itu ada banyak hal yang bisa kalian lakukan, seperti memanah, bermain flying fox, dan tentunya ada banyak spot foto yang sangat bagus.

Destinasi wisata ini juga memiliki berbagai sarana unggulan, sebagai tempat edukasi, konservasi, dan rekreasi. Fasilitasnya juga cukup menarik, ada tempat memanah, kolam, sawah, dan kebun.

Tempatnya juga sangat indah, berada diatas bukit, dan jika kalian melihat kesekeliling bukit, ada banyak tanaman yang tumbuh disana, seperti tanaman sayur-sayuran dan juga buah-buahan. Disana juga akan ditanami tanaman buah yang ada di Al-Qur’an, seperti kurma, zaitun, tin, dan anggur. Disini juga akan dibuat kandang-kandang musang, kambing etawa, dan lainnya.

Tempat wisata ini mulai dibuka pada tanggal 31 Januari 2019 lalu, pengunjungnya juga lumayan banyak, yaitu sekitar 2000 pada lebaran H+4 lalu, bukan hanya dari daerah setempat, ada juga pengunjung yang dari luar kota. Tiket masuknya juga cukup murah, yaitu berkisar Rp.5.000 untuk anak-anak dan Rp.10.000 untuk dewasa. Wisata ini terletak di Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Sekitar 11,8 KM sebelah tenggara Kota Sukabumi.

See you next post.. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Assalamualaikum Wr. Wb. Siapa yang setuju kalau di sebutkan bahwa 60% penduduk Indonesia ada di pulau Jawa? Dimana pulau kecil tetapi memiliki penduduk yang sangat padat. Kegiatan ekonomi, bisnis, pemerintah, banyak yang di lakukan di sini. Eitssss tapi jangan salah, di pulau Jawa ini masih banyak tempat wisata yang masih memiliki suasana pedesaan. Jaraknya tidak jauh dari kota, dimana yah? Ada yang bisa nebak? Yaps! Betul sekali. Kali ini kita akan membahas tempat wisata Pondok Halimun.

Lokasi dan Rute Perjalanan

Pondok Halimun berlokasi di perbatasan Desa Perbawati dan Sudajaya Girang Kec.Sukabumi. Tidak jauh dari Kota Sukabumi, hanya berjarak 12 KM kalian sudah bisa menemukan tempat yang sejuk ini. Pondok halimun ini berada di ketinggian 1000 mdpl, cocok untuk kalian yang ingin ‘melarikan diri’ dari bising nya Kota. Dari Jl.Selabintana, dan ketika sudah mendekati lokasi, sudah tersedia plang sehingga wisatawan tidak tersesat. Dari plang tersebut perjalanan treveller masih cukup jauh, sekitar 4 KM untuk sampai di tempat yang di tuju dan jalanan yang cukup sempit.

Daya Tarik

Pada pagi hari, udara di sini sangat sejuk. Di pondok halimun juga terkenal dengan sungai  yang memiliki batu besar, dan kebun teh yang sangat luas. Di Sungai pondok halimun terdapat baebatuan yang cukup besar, juga air yang sangat sejuk dan bersih. Karena bebatuan di sungai ini, tidak sedikit pengunjung yang mengambil gambar di sini. Sungai dan kebun teh ini yang sangat menarik perhatian pengunjung. Namun pada malam hari, daerah ini masih terkenal misterius karna penerangan yang minim. Tiket masuknya juga lumayan murah, yaitu Rp.3000 untuk pejalan kaki, Rp.8000 untuk pengendara motor, dan Rp.18.000 untuk pengendara mobil

Fasilitas

Fasilitas yang di tawarkan juga cukup menarik, di sisi-sisi sungai terdapat beberapa saung yang sengaja di sediakan pengelola untuk para pengunjung yang sedang berpiknik. Di sini juga ada warung-warung kecil yang menjual makanan ringan, ataupun minuman hangat. Selain itu, pihak pengelola juga menyediakan penginapan untuk kalian yang ingin menginap di sini tidak perlu khawatir atau bingung buat tidur dimana yah, langsung saja booking penginapan nya.

By the way, aku mau nambahin informasi penting nih, harus banget di baca loh. Berkaitan dengan mitos yang beredar di masyarakat adanya misteri segitiga Gunung, dimana segitiga yang terbentuk dari letak geografis ketiga gunung ini, yaitu Gunung Salak-Halimun-Gede sudah banyak di beritakan massa, baik itu di media massa ataupun Vidio, mengenai kecelakaan pesawat yang berkali-kali terjadi di kawasan ini. Hingga tahun 2020 ini, entah sudah berapa pesawat yang menjadi korban dan jatuh, seakan lokasi ini menjadi suatu magnet bagi burung besi itu

Apakah temen-temen ada yang tertarik untuk mencari kebenaran tentang informasi tersebut? Barangkali kita bisa memecahkan misteri ‘benarkah efek segitiga misteri di kawasan Jawa Barat ini?